NusaOne.com|Banda Aceh – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Banda Aceh melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) untuk pemeriksaan dan pengujian terhadap bahan berbahaya di 1.000 warung kopi.
Hal tersebut merupakan sebuah Inovasi dalam menciptakan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat di warung kopi aman dari kandungan bahan yang berbahaya.
Bagaimana supaya bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat di warung kopi terjamin dari bahan berbahaya maka, BBPOM di Banda Aceh meluncurkan sebuah inovasi pelayanan publik yaitu “Inovasi Sanger Ureung Aceh”.
Demikian hal tersebut disampaikan Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Banda Aceh Yudi Noviandi, M. Sc. Tech., Apt usai melakukan peluncuran Inovasi Sanger Ureung Aceh di Aula BBPOM setempat pada Jum’at (5/8/2022) pukul 10.30 wib.
Peluncuran dengan tema Inovasi Sanger Ureng Aceh itu hadir Kepala BBPOM di Banda Aceh Yudi Noviandi, M. Sc. Tech., Apt, dipandu oleh seorang motivator Hamry Gusman dan Imustakim bersama Kakaalfarisi selaku Ingluencer.
Kepala BBPOM Yudi Noviandi menyampaikan, pihaknya akan melakukan sosialisasi “KIE” dengan berbagai jenis pangan yang ada di warung kopi dengan melakukan pengujian terhadap pangan-pangan yang mengnadung bahan berbahaya seperti boraks.
Inovasi Sanger Ureung Aceh tersebut dalam rangka melakukan pengawasan terhadap seluruh pangan terutama yang ada di warung kopi di Aceh dengan melibatkan sekitar 57 kader pengawasan yang direkrut oleh BBPOM di Banda Aceh, kata Yudi.
Kepala BBPOM Yudi Noviandi menambahkan, pihaknya akan melakukan pengujian cepat pada sejumlah bahan makanan yang dijual pada warung-warung kopi yang ada di Aceh.
Kita berharap kepada para pemilik warung di Aceh untuk dapat menerima para kader BBPOM itu pada saat mendatangi warung-warung milik mereka, tutup Yudi.(Az)