Nusa One -

FPMPA Tawarkan Solusi, Minta Pj Gubernur Ambil Alih Persiraja

FPMPA Tawarkan Solusi, Minta Pj Gubernur Ambil Alih Persiraja
  
Penulis
|
Editor

NusaOne.com|Banda Aceh – Hiruk pikuk persoalan penyelamatan tim kebanggaan masyarakat Aceh tentunya harus menemui solusi kongkret, tidak hanya sebatas klaim dan saling tuding.

“Kami dari FPMPA kurang yakin Pemko Banda Aceh dengan segala keterbatasannya saat ini sedikit sulit menuntaskan harapan masyarakat Aceh terkait penyelamatan Persiraja. Untuk itu, kami meminta Pj Gubernur Aceh dengan segenao kebijaksanaannya bersedia mengambil alih Persiraja dan menjadikan klub berjuluk lantak laju itu milik Pemerintah Aceh, sehingga semakin menjadi kebanggaan masyarakat Aceh,” ungkap ketua umum Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh(FPMPA) Muhammad Jasdi kepada media ini, Sabtu 13 Agustus 2022.

Jalan tengah ini, kata pria yang diakrab Jhon Jasdi itu, merupakan solusi kongkret untuk penyelamatan klub andalan masyarakat Aceh itu. “Bagi Pemko Banda Aceh yang sedang linglung, kebutuhan operasional persiraja pasti akan membebani, sementara banyak program kerakyatan lainnya yang lebih masih menumpuk sebagai pekerjaan rumah. Bagi pemko Banda Aceh saat ini anggaran 5-8 Milyar untuk kebutuhan di laga 2 itu akan sangat memberatkan, namun jika diambil alih oleh Pj Gubernur kita yakin untuk kembali bertanding di liga 1 pun ke depan bukan suatu kemustahilan dan hal yang tidak mungkin,” jelasnya.

FPMPA menilai, Pj Gubernur Aceh hanya perlu memanggil manajemen lama Persiraja dan melakukan pembelian saham sebesar 80 % yang diluar saham pemerintah kota Aceh. “Jadi nanti saham persiraja itu 80% milik pemprov, 20% milik pemko. Sehingga wajar jika klub itu menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Aceh, karena memang kepemilikan sahamnya dominan pemerintah Aceh,” ujarnya.

Pj Gubernur bisa saja memerintahkan instansi terkait atau bahkan Bank Aceh Syariah untuk mengakusisi 80% saham tersebut. ” Bank Aceh Syariah punya biaya promosi puluhan milyar tiap tahunnya, jadi bisa saja menjadi sponsor utama jika klub Persiraja sudah menjadi milik Pemerintah Aceh,”ujarnya.

FPMPA juga menilai, dengan saham terbesar dipegang oleh pemerintah Aceh dan disponsori langsung oleh Bank Aceh Syariah, masa depan Persiraja makin cemerlang.

“Yang sangat memahami bagaimana Persiraja bisa disponsori oleh sebuah bank ada mantan Dirut Bank Aceh, Pak Aminullah usman mantan manager persiraja tahun 1998-2001, saat itu Bank Aceh menjadi sponsor utama Persiraja. Jadi untuk menyelamatkan Persiraja bukan suatu hal yang terlalu sulit, semua kebijaksanaannya ada pada Pak Pj Gubernur Aceh,” katanya.

Menurut FPMPA, sangat disayangkan jika kita biarkan Pemko Banda Aceh dengan keterbatasannya itu harus cari donatur sana sini kemudian ditolak, karena bisnis bola di Aceh memang belum bisa maksimal lebih kepada hiburan bagi rakyat Aceh.

” Manajemen lama bahkan jelas-jelas harus menggunakan uang pribadi untuk menghidupkan klub lantak laju ini, jika ditawarkan kepada para pelaku bisnis pasti ada hitungan laba rugi, jika labanya minim maka pembisnis akan sulit tertarik. Untuk itu, jika pemerintah Aceh yang mengambil alih, selain pembiayaannya lebih mudah juga untuk meningkatkan rasa kebanggan masyarakat Aceh.

Kita berharap Pak Pj Gubernur segera mengakusisi Persiraja agar menjadi klub yang benar-benar menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Aceh. Langkah kongkret pak Pj menjadikan persiraja sebagai klub rakyat Aceh akan menjadi catatan penting selama beliau diberikan mandat memimpin Aceh,”tegas Jhon Jasdi.(*)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar