NusaOne.com|Aceh Selatan – Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak pagi sejumlah kawasan di Kabupaten Aceh Selatan diterjang banjir, Kamis (1/9/2022).
Akibat banjir tersebut satu unit rumah warga Gampong Batee Tunggai, Kec. Samadua, hanyut terbawa arus deras aliran sungai Air dingin.
Rumah sekaligus warung (cafe) milik Fauzan (48) tersebut amblas digerus abrasi sungai dan hanyut ke laut sekira pukul 10.00 WIB.
Saat kejadian tersebut, Fauzan beserta istri dan anaknya sedang berada di dalam rumah, namun tiba – tiba saja terasa tanah bergerak.
“Saat terasa tanah bergerak, kami langsung keluar dari rumah. Hanya pakaian yang melekat di badan kami ini yang tersisa,” kata Fauzan kepada wartawan di lokasi.
Fauzan menyebutkan, abrasi tebing ini sebelumnya juga pernah terjadi, tetapi masih bisa diatasi dengan seadanya.
“Tetapi sejak dibangun tanggul batu gajah di bawah jembatan Air Dingin, arus sungai langsung mengarah ke arah tebing tempat usaha kami,” ujarnya.
Dalam kejadian tersebut, selain telah kehilangan tempat tinggal, Fauzan juga kehilangan harta benda termasuk satu unit sepeda motor jenis Supra Fit.
“Kami berharap kepada Pemkab Aceh Selatan agar membangun tanggul pengaman tebing, agar kami bisa kembali membangun rumah untuk tempat usaha,” harap Fauzan.
Sementara itu, banjir disertai arus deras yang datang dari celah pegunungan menyebabkan jalan nasional lintasan Tapaktuan – Blangpidie, terendam.
Puluhan kendaraan roda empat, dan dua terjebak macet di kawasan Gampong Air Berudang, Kec. Tapaktuan, Gampong Kasik Putih, dan Gampong Alur Pinang, Kec. Samadua.
Kemacetan di kawasan dimaksud cepat terurai berkat adanya pengaturan lalu lintas dari personil Dinas Perhubungan, BPBD, TNI/Polri dan masyarakat setempat.
Luapan banjir selain merendam sebagian kawasan Kec. Samadua, juga merendam kawasan Gampong Lhok Keutapang, Hilir, Tepi Air, Padang, dan Gampong Pasar, Kec. Tapaktuan.
Akibat luapan banjir jalan di Gampong Pasar, dan Gampong Hilir, Kec. Tapaktuan, tidak bisa dilewati kendaraan roda empat maupun roda dua.
Hujan deras juga mengakibatkan aliran sungai Krueng Samadua meluap hingga merendam sebagian rumah warga Gampong Jilatang, Kec. Samadua.
Warga Gampong Jilatang yang berdekatan dengan sungai Krueng Samadua, mengeluarkan barang – barang berharga dari rumah untuk menghindari banjir.
Sejauh ini, belum ada pihak yang terkonfirmasi terkait data jumlah rumah warga yang terendam di kawasan Kec. Samadua tersebut.
Hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di lintasan pegunungan perbatasan Kec. Tapaktuan dan Kec. Samadua, hingga menyebabkan arus lalu lintas macet, beberapa menit.
Arus lalu lintas kembali normal setelah badan jalan yang tertimbun tanah longsor ditangani oleh personil TNI/Polri, Dinas Perhubungan dan BPBD Aceh Selatan.
Sebagaimana pemantauan wartawan di lokasi, kondisi terakhir, air luapan banjir di sejumlah kawasan tersebut mulai surut sekitar pukul 14.30 WIB.
Hanya saja, kawasan Jalan Teuku Ben Mahmud Tapaktuan, tepatnya di Lorong Tiga, Gampong Lhok Keutapang, air masih tinggi mencapai 40 cm sampai dengan 50 cm.
Sehingga pengendara kendaraan roda empat maupun roda dua harus ekstra hati – hati melewati luapan banjir yang merendam badan jalan.
Selain merendam jalan nasional lintasan Tapaktuan – Blangpidie itu, luapan banjir juga telah merendam rumah – rumah warga di Lorong Tiga, Gampong Lhok Keutapang.
Untuk menghindari hal – hal yang tak diinginkan, beberapa warga Gampong Lhok Keutapang, turun kejalan untuk mengatur arus lalu lintas.
Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, Mayfendri SE mengatakan, hujan deras disertai banjir telah merendam rumah warga, dan satu unit rumah hanyut digerus arus sungai.
“Juga mengakibatkan listrik mati total sejak siang hingga malam. Malam ini sekitar pukul 19.30 WIB, listrik masih mati, sebagian kawasan di Aceh Selatan gelap gulita,” katanya.(zasrial)