NusaOne.com|Banda Aceh – Sedikitnya puluhan pelaku seni yang berada di Provensi Aceh, Senin (15/08/22) melakukan pertemuan silahturrahmi dengan Bang Jamai Suni, seorang usahawan sukses asal Aceh di Jakarta, acara yang di gagas oleh Cut Ade Zia tersebut di gelar Caffe Nanggroe, Jalan Dr. Mr. Mohd Hasan, Batoh.
“Kehadiran Bang Jamai Suni ini kembali ke Aceh kiranya dapat menjadi solusi terhadap banyaknya masalah yang akhir akhir ini terjadi terhadap seniman di Aceh, sepinya job saat Covid hingga sekarang menjadi masalah utama terhadap kelangsungan dan kehidupan seniman di Aceh, ditambah kurangnya perhatian pemerintah terhadap karya mereka”, Demikian Ucap Cut Ade Zia selaku Koordinator acara.
Lanjut Cut Zia, makanya kami mengundang bang Jamai Suni dalam diskusi silahturrahim ini, karena kita ketahui bang Jamai Suni adalah sosok usahawan asal Aceh yang ambil berat terhadap seniman di Aceh.
Seperti yang dilakukan oleh bang Jamai Suni dalam Road Show ke beberapa Kabupaten di Aceh, beliau senantiasa dan selalu membawa salah satu seniman dalam kunjungannya.
Jadi sangat tepat kalau kami Curhat untuk mencari solusi terbaik, demi hidup dan bangjitnya kembali karya karya milik seniman di Aceh, Ucap penyanyi Aceh itu.
“Hampir 3 tahun kami tidak dapat menggelar karya seni yang kami miliki. Sebagai pelaku seni saya dan teman-teman seniman kurang dapat memahami upaya pemerintah dalam memberikan solusi ini, seniman adalah pelaku seni yang memiliki bakat dan talenta yang tidak dimiliki oleh orang lain, dari karya karya seni inilah Indonesia jadi indah, apakah kami ini ada untuk tiada “, Ketus Cut Ade.
Sementara H Jamai Suni, SE, MM yang ditemui awak media menyebutkan, Diskusi yang digelar oleh teman teman seniman Aceh ini perlu kita berikan apresiasi, karena mereka memiliki impian terhadap kemajuan seni di Aceh.
“Seharusnya diskusi seperti ini kerap dilakukan oleh pihak lain, demi mendengar aspirasi para pelaku seni agar setiap kegiatan seni budaya tepat sasaran”, Ucap Jamai Suni pendiri Yayasan rumah singgah gratis Syahira Nayla Suni asal Meukek ini.
Tambahnya, ada banyak nama nama besar, ada Chairil Anwar, Hamka, Chalil Gibran misalnya, atau LK Ara, Kak Popy, Lembhen, Marlina umar, Apa Gense, Adnan PMTOH, Din saja, Tayep Loh Angen, Apache dan banyak nama lain yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu, mereka adalah pelaku seni hebat dan karyanya sudah kita nikmati.
Mereka memiliki skill yang tidak semua orang miliki, tanpa kita sadari kita suka dengan puisinya, kita suka dengan tulisannya, bahkan kita tertawa dengan komediannya atau kita sering berdendang dengan nyayian karya mereka, Urai bang Jamai Suni.
Namun kehidupan mereka jauh dari harapan, bahkan banyak diantara mereka hidup di bawah garis kemiskinan, naik sepeda tua, makanya setelah mendengar curhatan teman teman ini, kami mencoba mencarikan solusi terhadap permasalahan mereka.
Kita semua tidak salah, cuma yang salah kalau kita melupakan keberadaan dan seni karya mereka, karena mereka hidup dari sana dan setiap karya seni ada nilainya.
“maka tadi kami meminta kepada koordinator untuk dilakukan pendataan sesuai skill yang mereka milki tujuannya agar kita mudah memberikan solusinya, kita buat kelompok kelompok sesuai profesi “, Jelas Bang Jamai Suni.
Insyaallah minggu ini saya akan bertolak kembali ke Jakarta dan nanti ketika kami kembali lagi, kita akan bicarakan lagi progres yang akan kita lakukan, Tutup Jamai.