NusaOne.com | Aceh-Utara – Merubah limbah menjadi sesuatu bermakna bukanlah hal mudah. Bagi seorang Untung Sangaji ini dlakukan sebagai bentuk kreasinya, membantu warga miskin dalam penyediaan bahan baku rumah Duafa.
Bahan limbah banjir, salah satunya kerikil halus, merupakan bahan baku diambil dari limbah Sungai Teupin Kuyun Kecamatan Seunuddon. Selain itu bahan baku lainnya berupa pasir halus juga berasal dari hilir sungai yang sama.
Hal menarik, bahan baku dari pembuatan Batako dan tembok lantai dasar itu, justru lokasinya tidak jauh dari pinggir laut. Begitu juga bahan baku lainya.
Tanah liat, batu kerikil, bahan baku campuran untuk Tembok Lantai 2, dan tembok lantai dasar atau disebut pondasi, menurut Mantan Kapolres Aceh Utara ini, dikerjakan menggunakan Cetakan Manual. Untuk Batako Lantai Dasar dicetak Agak Tebal. Sedangkan Batako Lantai 2 di buat agak Tipis. Hal ini bertujuan Menemukan Karakter Warna Dasarnya. Kelebihannya adalah tidak di plester sehingga menimbulkan keunikan tersendiri dari warna Batako.
Ide Tehnik pembuatan bahan baku rumah ini, dimulai sejak Agustus 2023, mendapat perhatian dari warga sekitar, dimana mereka bersedia ikut berpartispasi dalam sebuah pelatihan sederhana diselenggarakan selama beberapa bulan ke depan.
Soal Produksinya, Lanjut Pria kelahiran Maluku ini, untuk tahap awal ditujukan membantu Perumahan dan pemukiman Kaum Dhuafa di Aceh Utara juga di wilayah pemko Lhoksumawe.
“Jadi kita untuk sementara ini kita sudah mendata, hasil produksi ini akan kita salurkan ke kabupaten Aceh Utara dan Pemko Lhokseumawe khususnya untuk pembangunan rumah duafa.” Sambung Untung Sangaji.
Baginya, sumbangsih kepeduliannya ini, di karenkan masih banyak ditemukan para kaum Dhuafa belum memiliki rumah layak huni.(Agus)