NusaOne.com|Banda Aceh – Salah seorang mahasiswa asal Bener Meriah yang kuliah di Banda Aceh, Lukman Hakim, minta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bener Meriah, Abdul Kadir untuk menjawab persoalan gas yang naik kepada masyarakat Bener Meriah.
Menurut Lukman, hal itu penting sebagai bentuk jawaban yang pasti kepada masyarakat sehingga tidak terjadinya pertanyaan kenapa gas liquefied Elpiji non subsidi 12 kilogram naik drastis.
“Masyarakat butuh jawaban dan kepastian kenapa gas naik meroket,” kata Lukman melalui rilisnya, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya menjadi misteri bagi masyarakat Bener Meriah atas meroketnya harga gas tersebut. Pasalnya ini adalah hal yang sangat membebankan bagi masyarakat Kabupaten Kopi itu.
“Siapa yang harus bertanggung jawab? Dan kepada siapa masyarakat harus bertanya? Apakah kepada dinas terkait? Atau hal ini bisa dijelaskan oleh pangkalan-pangkalan eceran gas?,” kata Lukman.
Lebih lanjut mahasiswa Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry itu mendorong Disperindag untuk menjawab keluhan masyarakat. Masyarakat membutuhkan jawaban persoalan ini sehingga masyarakat paham dan tahu betul persoalan yang tidak hanya terjadi di Bener Meriah melainkan secara nasional.
“Selaku mahasiswa asal Bener Meriah yang berada di perantauan tentu hal ini adalah suatu beban pikiran bagi kami dalam memikirkan betapa ekstranya keluarga kami dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok yang harus terpenuhi di kampung dan juga harus memikirkan kami di perantauan,” ujar Lukman.
Apa yang bisa kami lakukan selain berdo’a dan berusaha menjadi pribadi yang mandiri di perantauan, kemudian tentu sudah pasti ini adalah persoalan yang harus segera diselesaikan.
“Siapa yang patut menyelesaikan dan menjawab atas masyarakat Bener Meriah yang bertanya-tanya tentang hal ini, menurut saya tentunya pemerintah daerah terkhusus Disperindag Bener Meriah harus mampu mengatasi dan menjawab keresahan masyarakatnya,” tambahnya.
Seperti diketahui, harga eceran tertinggi yang dikeluarkan PT Pertamina, harga gas dalam tabung 12 kilogram tak sampai Rp 200 ribu. Kini harga gas dalam tabung 12 kilogram mencapai angka Rp 230 Ribu sampai Rp 240 Ribu per tabung.
“Besar harapan kami kepada Pemda Bener Meriah agar segera mengatasi hal ini kemudian beri pernyataan kepada masyarakat apa yang sedang terjadi,” tegas mahasiswa UIN Ar-Raniry itu.
“Apabila ada pihak-pihak yang melakukan permainan atau mengambil kesempatan dalam melonjaknya harga gas ini mohon Pemda untuk menindak tegas,” tutupnya.(SB)